Membentuk Anak yang Sholeh-Sholehah
Imam al-Ghazali berkata: “Seorang
anak adalah amanah (titipan) bagi orang tuanya, hatinya sangat bersih
bagaikan mutiara, jika dibiasakan dan diajarkan sesuatu kebaikan, maka
ia akan tumbuh dewasa dengan tetap melakukan kebaikan tersebut, sehingga
ia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat”.
Anak yang sholeh dan cerdas dikonstruksi oleh bangunan keagamaan yang baik, sehingga hanya dapat diwujudkan dengan jalan mendekatkan anak dengan agama atau dengan memberikan pendidikan agama yang baik kepada anak dan merupakan langkah antisipasif terhadap bencana kebobrokan akhlak anak.
Dan itu perlu dijalankan dengan penuh kesungguhan, keuletan, dan strategi yang tepat. Jika kita menginginkan kecerdasan intelektual dan emosional anak kita berkembang secara optimal, mulailah dengan mengasah kecerdasan spiritualnya. Mulailah dengan memberikan bekal keagamaan dan pembinaan rukhiyah anak sejak dini secara kontinyu dan intensif.
Pendidikan anak yang dijalankan dengan prinsip tabsyir (menggembirakan hati anak) jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendidikan yang selalu menekan dan meneror jiwa anak. Pujian dan penghargaan dan motivasi kepada anak perlu diberikan secara proporsional.
Memperkenalkan pribadi Nabi Muhammad SAW sejak dini akan menjadi pondasi penting pembangunan akhlak Islam pada anak-anak. Agar dapat memudahkan jalan bagi pembentukan kepribadian anak yang sholeh dan cerdas maka keteladanan orang tua merupakan faktor yang sangat menentukan.
Oleh karena itu selaku orang tua yang bijaksana dalam berinteraksi dengan anak memperlihatkan sikap yang sesuai dengan kepribadian yang sholeh sehingga anak dapat dengan mudah meniru dan mempraktekkan sifat-sifat orangtuanya.
Dengan demikian antara anak sholeh dan cerdas dengan metode pendidikan Nabi Muhammad SAW terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat. Anak sholeh dan cerdas dilahirkan dengan menggunakan metode pendidikan Nabi Muhammad SAW.
Sebaliknya metode pendidikan Nabi Muhammad SAW dapat menjadikan anak sholeh dan cerdas yang jiwanya selalu dihiasi oleh tiga cinta sejati ; cinta Al-Qur’an, cinta Nabi dan keluarganya, serta cinta orang-orang sholeh.
Itulah generasi masa depan yang diharapkan mampu mewarnai lembaran kehidupan ini dengan kemuliaan, ketentraman dan kebahagiaan sejati.
Maka seorang anak yang telah dibentuk menjadi anak yang sholeh dan cerdas melalui metode pendidikan Nabi Muhammad SAW akan melahirkan pribadi-pribadi anak yang dapat dibentuk secara efektif melalui metode pendidikan NabiMuhammad SAW
Dikutip dari
Forum Tazkiyah Nufus
Anak yang sholeh dan cerdas dikonstruksi oleh bangunan keagamaan yang baik, sehingga hanya dapat diwujudkan dengan jalan mendekatkan anak dengan agama atau dengan memberikan pendidikan agama yang baik kepada anak dan merupakan langkah antisipasif terhadap bencana kebobrokan akhlak anak.
Dan itu perlu dijalankan dengan penuh kesungguhan, keuletan, dan strategi yang tepat. Jika kita menginginkan kecerdasan intelektual dan emosional anak kita berkembang secara optimal, mulailah dengan mengasah kecerdasan spiritualnya. Mulailah dengan memberikan bekal keagamaan dan pembinaan rukhiyah anak sejak dini secara kontinyu dan intensif.
Pendidikan anak yang dijalankan dengan prinsip tabsyir (menggembirakan hati anak) jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendidikan yang selalu menekan dan meneror jiwa anak. Pujian dan penghargaan dan motivasi kepada anak perlu diberikan secara proporsional.
Memperkenalkan pribadi Nabi Muhammad SAW sejak dini akan menjadi pondasi penting pembangunan akhlak Islam pada anak-anak. Agar dapat memudahkan jalan bagi pembentukan kepribadian anak yang sholeh dan cerdas maka keteladanan orang tua merupakan faktor yang sangat menentukan.
Oleh karena itu selaku orang tua yang bijaksana dalam berinteraksi dengan anak memperlihatkan sikap yang sesuai dengan kepribadian yang sholeh sehingga anak dapat dengan mudah meniru dan mempraktekkan sifat-sifat orangtuanya.
Dengan demikian antara anak sholeh dan cerdas dengan metode pendidikan Nabi Muhammad SAW terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat. Anak sholeh dan cerdas dilahirkan dengan menggunakan metode pendidikan Nabi Muhammad SAW.
Sebaliknya metode pendidikan Nabi Muhammad SAW dapat menjadikan anak sholeh dan cerdas yang jiwanya selalu dihiasi oleh tiga cinta sejati ; cinta Al-Qur’an, cinta Nabi dan keluarganya, serta cinta orang-orang sholeh.
Itulah generasi masa depan yang diharapkan mampu mewarnai lembaran kehidupan ini dengan kemuliaan, ketentraman dan kebahagiaan sejati.
Maka seorang anak yang telah dibentuk menjadi anak yang sholeh dan cerdas melalui metode pendidikan Nabi Muhammad SAW akan melahirkan pribadi-pribadi anak yang dapat dibentuk secara efektif melalui metode pendidikan NabiMuhammad SAW
Dikutip dari
Forum Tazkiyah Nufus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar