.
Dukung Insting Dasarnya! Dalam buku Young at Art: Teaching Toddles Self-Expression, Problem-Solving Skills and an Appreciation of Art, yang ditulis Susan Striker, dijelaskan bahwa coretan pertama anak mencerminkan perkembangan kemampuannya. Seperti berjalan, mencoret dikategorikan sebagai insting dasar yang dibawa anak sejak lahir, dan merupakan milestone perkembangan yang wajib ditunggu. Selaras dengan penjelasan tersebut, Alice Sterling Honig, PhD, profesor bidang perkembangan anak dari Syracuse University, New York, dalam jurnal perkembangan anak, Wiley, edisi Maret 2010, mengatakan bahwa coretan anak menandakan kemajuan integratif yang dialaminya, baik di bidang kognitif, emosi, maupun motorik.
Dukung Insting Dasarnya! Dalam buku Young at Art: Teaching Toddles Self-Expression, Problem-Solving Skills and an Appreciation of Art, yang ditulis Susan Striker, dijelaskan bahwa coretan pertama anak mencerminkan perkembangan kemampuannya. Seperti berjalan, mencoret dikategorikan sebagai insting dasar yang dibawa anak sejak lahir, dan merupakan milestone perkembangan yang wajib ditunggu. Selaras dengan penjelasan tersebut, Alice Sterling Honig, PhD, profesor bidang perkembangan anak dari Syracuse University, New York, dalam jurnal perkembangan anak, Wiley, edisi Maret 2010, mengatakan bahwa coretan anak menandakan kemajuan integratif yang dialaminya, baik di bidang kognitif, emosi, maupun motorik.
- Perkembangan motorik, koordinasi tangan-mata. Ketika mencoret, anak berlatih mengendalikan gerak organ tubuh. Setiap gerakan alat tulis atau gambar yang digunakan, menuntut anak mengendalikan gerakan bahu, tungkai lengan, hingga jemari, yang menggenggam alat tulis itu. Selain itu, ketika mencoret anak belajar memadukan gerakan tangan dengan mata.
- Ekspresi emosi, menjajal sensori. Pada usia 1 tahun anak bisa merasakan berbagai sensasi dengan panca inderanya. Kemampuan itu mendorong anak bereksperimen, yaitu dengan cara menjajal berbagai permukaan materi untuk dicoret-coret. Merasakan sensasi berbagai media saat mencoret, memberi anak pemahaman sebab akibat, karena ia bisa mengamati hasil perbuatannya pada media yang berbeda. Sensasi yang dirasakan menyenangkan, mendorong anak makin ekspresif mencoret.
- Pengenalan awal menulis. Tahapan awal mencoret yang dilakukan anak dimulai dari sebuah titik, kemudian garis lurus patah-patah, hingga menjadi kumpulan garis melengkung yang mirip benang kusut. Dr. Alice Honig menjelaskan, di akhir usia 2 tahun anak akan bisa menggambar garis tunggal, meski belum lurus. Menurutnya, menggambar garis tunggal yang jelas ujung dan pangkalnya, membutuhkan kematangan intelektual. Selain itu, jika kita perhatikan, di antara coretan anak akan terlihat bentuk-bentuk mirip huruf. Menurut Alice, "Itulah yang menjadikan aktivitas mencoret penting untuk didukung orangtua, sebab menyiapkan anak untuk belajar menulis kelak."
- Siapkan media untuk coret-coret dan biarkan anak mencoba berbagai jenis media coretan, misalnya, berbagai jenis kertas, karton, tembok, atau papan. Pastikan kebutuhannya cukup terpenuhi. Sediakan kapling khusus di tembok untuk dicoret-coret, dan beli papan tulis yang tulisannya bisa dihapus agar anak bisa puas mencoret.
- Kenalkan pada berbagai alat tulis. Sediakan alat tulis yang mudah digenggam, misaknya, marker bergagang besar atau krayon panjang. Warna alat tulis sebaiknya cerah, untuk mengasah indera penglihatan.
- Ajarkan metode mencoret tanpa alat, misalnya finger painting. Mencoret-coret dengan jari, memberi sensasi berbeda karena anak langsung bersentuhan dengan materi dan media menggambar.
- Sediakan waktu untuk mencoret bersama anak. Akan semakin menyenangkan jika anak mencoret-coret ditemani orang tuanya. Pendampingan Anda membuatnya merasa aman dan nyaman, sehingga semakin terdorong bereksplorasi.
- Tidak kelewat panik bila anak mencoret-coret tidak pada tempatnya, misalnya pada dinding, seprai tempat tidur, taplak atau pintu kulkas. Hm, mungkin itu karena balita tidak tahan melihat bidang bersih dan ingin menggoreskan "karyanya" di sana! Segera bersihkan coretannya dan ingatkan anak sekali lagi untuk tidak mencoret-coret di sembarangan tempat. Dalam periode belajar corat-coret, ada baiknya Anda gunakan cat tembok jenis mudah dibersihkan.
- Tidak berharap anak memiliki bakat melukis, karena terlalu dini menentukan bakat anak pada usia ini. Jadi, jangan tetapkan target apa pun Pastikan saja bahwa semakin sering anak mencoret, semakin luwes ia untuk menulis kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar