Ini lho ember, ini lho kran, ini lho air,nah baru tahu ya…!!!
Diobok-obok airnya diobok-obok ada ikannya kecil-kecil pada mabok Disemprot-semprot airnya disemprot-semprot kena mukaku aku jadi mandi lagi, dingin-dingin dimandiin nanti masuk angin
Mengembangkan motorik
Tidak ada pemainan air yang pasif, seringkali anak berteriak, menjerit
dan berlari.karena sensasi air menimbulkan rasa dingin, takut basah,
namun juga menyenangkan. Hampir seluruh tubuh bergerak, otot-otot
terlatih, demikian juga organ lainnya seperti jantung dan paru-paru.
Selain koordinasi fisik dan motorik anak terlatih, ketahanan fisik anak
juga teruji.
Melatih keterampilan dan kemandirian
Apakah
anak Bunda yang berusia 3 tahun sudah dapat menuangkan air ke gelasnya
sendiri? Anak-anak senang bereksperiment dan mengembangkan kemandirian
untuk menolong dirinya sendiri. Menuang air ke gelas, menyendok susu dan
mengaduknya untuk membuat minumannya sendiri, memindahkan satu gelas
air ke gelas lainnya berulang-ulang sampai seluruh baju dan lantai basah
kuyup. Aktivitas ini seringkali berhenti karena ibu-ibu cenderung
mengomel dan segera dengan sigap membantu anak untuk membuat semuanya
serba instant dan praktis.
Mengenalkan konsep jumlah, membandingkan dan mengukur
Dengan sedikit penjelasan dan kesabaran, anak-anak kita dapat juga
belajar dasar-dasar matematika, dan sains serta melatih kemampuan
mengamati. Berapa sendok susu untuk satu gelas air ?, mana gelas yang
penuh dan kosong, bagaimana kalau membantu bunda membuat teh manis?
Baru-baru ini anak kami meminta ijin untuk melakukan eksperimen
mencampur beberapa bahan seperti susu cair coklat, yoghurt, sirop, jus,
gula, agar-agar, butiran coklat, untuk membuat berbagai jenis es yoghurt
kesukaannya. Dia dengan antusias menentukan jenis bahan yang dicampur
dan mengukur berapa banyak bahan yang harus dimasukkan.
Mengembangkan kemampuan sensorik
Permainan mengaduk dan mencampur ini selanjutnya akan dibawa ke kamar
mandi, menyiduk air dengan gayung, mencampur air panas dan air dingin
untuk menghasilkan air hangat yang pas untuk mandi pasti mengasyikan.
Anak yang lebih kecil akan belajar merasakan perbedaan suhu air. Anak
yang lebih besar dapat memperkirakan berapa lama kran airnya harus
dibuka, atau jumlah campuran air dingin dan panas. Bila terlalu asyik,
anak akan mencampur sabun di bak mandi atau ember dan membuat busa lalu
berendam serta meniup-niupnya sampai bosan.
Mengembangkan empati dan kehangatan dalam keluarga.
Kita sering lupa dan kurang dapat merasakan betapa kesenangan sedikit
itu dapat membantu kita untuk relaks, dan memberikan efek yang luar
biasa bagi tubuh termasuk otak dan kehidupan kita bahkan sampai kita
dewasa kini.
Pasti anda menyesal bila belum pernah merasakan
asyiknya main hujan-hujanan, atau perang air dengan slang atau meriam
untuk mencuci mobil anda. Cobalah!!
Belajar bersyukur dan melatih kebiasaan yang baik.
Salah satu kebiasaan baik yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini
adalah kebiasaan hidup bersih, minimal adalah mencuci tangan sebelum dan
setelah makan juga setelah melakukan aktivitas yang membuat tangan dan
badan kita kotor.
Kita seharusnya juga bersyukur bahwa negeri kita
tergolong subur dan memiliki cadangan air yang besar, karena Indonesia
adalah zona hijau dan memiliki cadangan hutan yang paling banyak di
dunia. Namun bila kita lupa dan tidak pernah menghargainya, hal itu akan
mungkin berakhir pada masa anak-anak kita dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar